SM Alam Lampung
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)
|
Rangkaian MPLS SM Alam Lampung, menjadi remaja produktif dengan pembicara alumni SM "Salah satu OWNER SOSGUL Juragan", dan pemateri remaja bebas narkoba pembicara dari BNN provinsi Lampung
|
Hello Gunung Tanggamus
Hello, Gunung Tanggamus.
📝Rabu, 10 April 2019 mengawali kami mengenal bagian dari ciptaan Allah yakni Gunung. Dalam al Quran ayat ini selalu dimunculkan sebagai bukti kuasaMu, mempelajari ayat-ayat Qauniyah yang menjawab pertanyaan seperti apa Allah itu? Dialah yang menciptakan langit dan bumi, menancapkan gunung dengan teguh.
Kegiatan survival hutan yang diikuti 21 siswa SM 7,1 siswa SM 8, 2 siswa SMA, 5 asisten panitia SM 10,12 dan 5 guru memberikan pembelajaran panjang yang luar biasa. Setiap langkah memberikan makna. Melewati rumah warga dengan warna-warni bunga disetiap rmh mereka memberikan kesan indah, perjalanan di mulai melewati kebun-kebun kopi, kakao dan jalan sempit yang hanya bisa dilewati motor dan pejalan kaki. 2 jam perjalanan kami menuju base camp tempat kami bermalam. Jika kita ke gunung jangan lupa niatkan karena Allah, membuat kita jadi kuat dan yakin akan kehebatan Allah.
Sebelum sampai ke base camp, ada mata air pegunungan yang menjadi sumber air. Seperti bak yang tertampung air tetapi tak habis-habisnya, dan air itulah yang bisa kita minum langsung tanpa d masak lagi. Inilah menjadi pengalaman bahwa alam yang terjaga akan asri dan indah.
Sore pun menyapa, sunset terlihat jelas d lokasi basecamp kami,tenda dome pun berdiri menghiasi indahnya pemandangan. Kompor portable ala pendaki kami keluarkan tuk memasak makanan persiapan makan malam kami.
Gelapnya malam pun tibanya, bulan sabit dan bintang pun menyapa, d bawahnya kami bersujud dan berdoa tuk perjalanan mendaki kami keesokan harinya.
Kamis, 11 April 2019
Sunrise pun menyapa kami, pagi sejuk hadir menguatkan tekad tuk mempersiapkan perbekalan mendaki ke puncak. Ketinggian 2.101,5mdpl akan dijelajahi kami. Tepat pukul 06.25 kami pun berangkat setelah sarapan pagi kami lakukan. Perjalanan menuju pos 1 yakni menuju pintu rimba. Inilah awal mendaki dimulai. Menuju pos 1 kami melihat perkebunan kopi,kol, padang gulma secara bergntian dan bunga matahari kecil yang indah meramaikan warna hijaunya dedaunan. Dari pos ke pos hingga sampailah pos mushola pukul 10.40. Pos mushola ini menjadi pemberhentian istirahat untuk menuju puncak. Ini baru 1/2 perjalanan. Di pos mushola ada sumber air, sehingga dapat mengisi air minum kami yang habis. Pos mushola namanya tapi tak ada musholanya, mungkin nanti akan menjadi mushola ke depannya. Pemberian dan peletakan pos ke pos tidaklah sama jaraknya. Pos diberi nama karena daerahny cukup datar dan luas tuk dapat beristirahat. Kami melewati 5 pos. Pos yang medan areanya menyulitkan dan cukup melelahkan adalah dari pos mushola menuju pos 4,5 dan puncak.
Vegetasi tanaman menuju pos 1 masih ada perkebunan warga,tapi jika sudah menuju pos 2 dan 3,sudah pasti pohon-pohon tinggi, seperti sonokeling, akasia, rotan dan lainnya seperti pepohonan hutan hujan tropis. Jika menuju pos 4 dan 5 sudah banyak pepohonan yang diselimuti oleh lumut dan akar-akar pohon yang terjalin seperti tangga. Inilah jalan yang memudahkan kami, tetapi terkadang kami pun harus berjuang dan kuat melangkahkan pijakan kakinya agar tak terpelesat.
Sudah pasti menaiki gunung itu bukan sekedar hebat-hebatan, tetapi membuat hati, keyakinan pun semakin mantap. Filosofi mendaki itu seperti menggapai cita-cita yang tinggi dan bisa tercapai manakala kita bersungguh-sungguh. Susah payah, lelah menahan emosi, bersabar menunggu rombongan, berkolaborasi dan sinergi dalam solidaritas. Akhirnya puncak pun kita capai di pukul 14.20 siang. Prediksi awal sekitar pukul 14.00. Kita tak lama di atas, karena mengingat pendakian hampir 9 jam. Pasti turun akan lebih cepat dan pasti akan malam hari sekitar pukul 10.Memang kita sudah mempersiapkan senter sebagai alat penerang jalan kami tuk turun nanti.
1 jam kami melepas kelelahan mendaki d posisi puncak. Berfoto dan sholat zuhur ashar yang kami jamak. Setelah itu 15.12 kami pun melangkah turun. Bismillah semoga dimudahkan dan lancar. Ternyata perjalanan turun yang diperkirakan lebih cepat tidak sesuai dengan harapan,karena medan menurun membuat kaki harus lebih kuat lagi mengerem kaki agar tidak kelabasan.
Perjalanan menurun ini ternyata hambatan lebih banyak karena habisny perbekalan kami, tak hanya itu, beberapa kaki siswa yang mengalami kram, keseleo dan lecet sehingga lebih banyak istirahat. Jauhnya ini pun membuat beberapa siswa ingin pipis dan buang air besar. Dan akhirnya harus menunggu rombongan lagi. Pokoknya kalo sudah menjelajah di hutan kita harus siap merasakan segala rasa dan asa. Bau harum dan tak sedap pun berkeluaran. Untung saja ada produk pengharum baju siswa yang dibawa dan itu cukup memberikan wangi aroma badan kami saat kami mau sholat, karena maklumlah d hutan tak ada toilet jadi siap membuat MCK darurat berbekal trashbag /kain yang bisa menutupi saat buang hajat.
Formasi mendaki kelompok laki-laki berjalan duluan kemudian kelompok perempuan. Pembuka jalan di depan panitia didampingi guru laki-laki, dtengah guru perempuan dibelakang guru laki-laki lagi sebagai sweeper.
Ternyata saat turun kami merubah formasi anak perempuan di depan dan laki-laki d belakang. Tetapi ini hanya kami bisa lakukan sampai di pos 4. Setelah pos 4 kami merubah formasi lagi karena waktu sudah semakin malam sudah jam 8. Akhirnya panitia memutuskan untuk siswa yang bisa dan kuat berjalan cepat dapat duluan jalan ke depan dan yang lambat bisa di belakang. Rombongan pertama yang cepat tadi ditengah perjalanan terbagi 1 rombongan lagi yang sedang.
Akhirnya kita ada 3 rombongan. Rombongan cepat pukul 10 malam bisa sampai tepat sesuai prediksi rencana. Rombongan kedua pukul 12 malam dan rombongan terakhir pukul 1.40 dini hari. Hingga berganti hari.
Inilah perjalanan panjang dan seru sekali. Menikmati dan melihat pergantian secara jelas pergerakan matahari. Hampir 19 jam kami berjalan menjelajahi gunung tanggamus. Alhamdulillah sampai sudah ditenda. Lelah, letih dan sakit kaki mulai membersamai. Selera makan malam pun sudah tak ada, kami istirahat sebentar kemudian sholat dan langsung tidur melepas lelah.
Jum'at, 12 April 2019.
Wajah ceria bermunculan di wajah anak-anak karena sudah mau pulang dan turun, walaupun ada yang mau besok saja pulangnya karena masih capek. Ya setelah sholat subuh, evaluasi dan briefing turun membersamai. Inilah namanya refleksi memaknai perjalanan yang luar biasa. Anak-anak hebat yang berjiwa bersih, kuat dan berdoa hanya pada Allah dimudahkan dan mampu mendaki dan menurun dengan selamat. Alhamdulillah.
Hari terakhir ini kami memasak segala perbekalan kami tuk dihabiskan, kami makan bersama. Mereka dengan lincah memainkan segala alat masak yang ada baik siswa laki-laki maupun perempuan.
Memang seru dan asyik melihat anak 12 tahun yang sudah mandiri, menyiapkan perbekalan dan merapikan segala kebutuhannya walaupun ada 1-3 siswa yang masih belum tuntas tuk mengatasi problem sederhana dari dirinya. Di setiap aktivitas yang beragam akan mudah mengamati bakat anak.
Akhirnya setelah sarapan, packing dan beberes tenda kita pun upacara penutupan dan foto bersama. Pukul 08.50 kami pun turun menuju lokasi rumah penduduk yang menjadi pondok pendaftaran ketika hendak mendaki dan di situlah kita makan siang. Setelah sholat jumat maka kami pun pulang menuju sekolah. Alhamdulillah berjalan lancar dan Allah tahankan hujan saat kita mendaki dan setelahnya hujan menyapa ke bumi Lampung. Barakallah fiikum tuk perjalanan dan nikmat pembelajaran yang luar biasa.
-joulea-
📝Rabu, 10 April 2019 mengawali kami mengenal bagian dari ciptaan Allah yakni Gunung. Dalam al Quran ayat ini selalu dimunculkan sebagai bukti kuasaMu, mempelajari ayat-ayat Qauniyah yang menjawab pertanyaan seperti apa Allah itu? Dialah yang menciptakan langit dan bumi, menancapkan gunung dengan teguh.
Kegiatan survival hutan yang diikuti 21 siswa SM 7,1 siswa SM 8, 2 siswa SMA, 5 asisten panitia SM 10,12 dan 5 guru memberikan pembelajaran panjang yang luar biasa. Setiap langkah memberikan makna. Melewati rumah warga dengan warna-warni bunga disetiap rmh mereka memberikan kesan indah, perjalanan di mulai melewati kebun-kebun kopi, kakao dan jalan sempit yang hanya bisa dilewati motor dan pejalan kaki. 2 jam perjalanan kami menuju base camp tempat kami bermalam. Jika kita ke gunung jangan lupa niatkan karena Allah, membuat kita jadi kuat dan yakin akan kehebatan Allah.
Sebelum sampai ke base camp, ada mata air pegunungan yang menjadi sumber air. Seperti bak yang tertampung air tetapi tak habis-habisnya, dan air itulah yang bisa kita minum langsung tanpa d masak lagi. Inilah menjadi pengalaman bahwa alam yang terjaga akan asri dan indah.
Sore pun menyapa, sunset terlihat jelas d lokasi basecamp kami,tenda dome pun berdiri menghiasi indahnya pemandangan. Kompor portable ala pendaki kami keluarkan tuk memasak makanan persiapan makan malam kami.
Gelapnya malam pun tibanya, bulan sabit dan bintang pun menyapa, d bawahnya kami bersujud dan berdoa tuk perjalanan mendaki kami keesokan harinya.
Kamis, 11 April 2019
Sunrise pun menyapa kami, pagi sejuk hadir menguatkan tekad tuk mempersiapkan perbekalan mendaki ke puncak. Ketinggian 2.101,5mdpl akan dijelajahi kami. Tepat pukul 06.25 kami pun berangkat setelah sarapan pagi kami lakukan. Perjalanan menuju pos 1 yakni menuju pintu rimba. Inilah awal mendaki dimulai. Menuju pos 1 kami melihat perkebunan kopi,kol, padang gulma secara bergntian dan bunga matahari kecil yang indah meramaikan warna hijaunya dedaunan. Dari pos ke pos hingga sampailah pos mushola pukul 10.40. Pos mushola ini menjadi pemberhentian istirahat untuk menuju puncak. Ini baru 1/2 perjalanan. Di pos mushola ada sumber air, sehingga dapat mengisi air minum kami yang habis. Pos mushola namanya tapi tak ada musholanya, mungkin nanti akan menjadi mushola ke depannya. Pemberian dan peletakan pos ke pos tidaklah sama jaraknya. Pos diberi nama karena daerahny cukup datar dan luas tuk dapat beristirahat. Kami melewati 5 pos. Pos yang medan areanya menyulitkan dan cukup melelahkan adalah dari pos mushola menuju pos 4,5 dan puncak.
Vegetasi tanaman menuju pos 1 masih ada perkebunan warga,tapi jika sudah menuju pos 2 dan 3,sudah pasti pohon-pohon tinggi, seperti sonokeling, akasia, rotan dan lainnya seperti pepohonan hutan hujan tropis. Jika menuju pos 4 dan 5 sudah banyak pepohonan yang diselimuti oleh lumut dan akar-akar pohon yang terjalin seperti tangga. Inilah jalan yang memudahkan kami, tetapi terkadang kami pun harus berjuang dan kuat melangkahkan pijakan kakinya agar tak terpelesat.
Sudah pasti menaiki gunung itu bukan sekedar hebat-hebatan, tetapi membuat hati, keyakinan pun semakin mantap. Filosofi mendaki itu seperti menggapai cita-cita yang tinggi dan bisa tercapai manakala kita bersungguh-sungguh. Susah payah, lelah menahan emosi, bersabar menunggu rombongan, berkolaborasi dan sinergi dalam solidaritas. Akhirnya puncak pun kita capai di pukul 14.20 siang. Prediksi awal sekitar pukul 14.00. Kita tak lama di atas, karena mengingat pendakian hampir 9 jam. Pasti turun akan lebih cepat dan pasti akan malam hari sekitar pukul 10.Memang kita sudah mempersiapkan senter sebagai alat penerang jalan kami tuk turun nanti.
1 jam kami melepas kelelahan mendaki d posisi puncak. Berfoto dan sholat zuhur ashar yang kami jamak. Setelah itu 15.12 kami pun melangkah turun. Bismillah semoga dimudahkan dan lancar. Ternyata perjalanan turun yang diperkirakan lebih cepat tidak sesuai dengan harapan,karena medan menurun membuat kaki harus lebih kuat lagi mengerem kaki agar tidak kelabasan.
Perjalanan menurun ini ternyata hambatan lebih banyak karena habisny perbekalan kami, tak hanya itu, beberapa kaki siswa yang mengalami kram, keseleo dan lecet sehingga lebih banyak istirahat. Jauhnya ini pun membuat beberapa siswa ingin pipis dan buang air besar. Dan akhirnya harus menunggu rombongan lagi. Pokoknya kalo sudah menjelajah di hutan kita harus siap merasakan segala rasa dan asa. Bau harum dan tak sedap pun berkeluaran. Untung saja ada produk pengharum baju siswa yang dibawa dan itu cukup memberikan wangi aroma badan kami saat kami mau sholat, karena maklumlah d hutan tak ada toilet jadi siap membuat MCK darurat berbekal trashbag /kain yang bisa menutupi saat buang hajat.
Formasi mendaki kelompok laki-laki berjalan duluan kemudian kelompok perempuan. Pembuka jalan di depan panitia didampingi guru laki-laki, dtengah guru perempuan dibelakang guru laki-laki lagi sebagai sweeper.
Ternyata saat turun kami merubah formasi anak perempuan di depan dan laki-laki d belakang. Tetapi ini hanya kami bisa lakukan sampai di pos 4. Setelah pos 4 kami merubah formasi lagi karena waktu sudah semakin malam sudah jam 8. Akhirnya panitia memutuskan untuk siswa yang bisa dan kuat berjalan cepat dapat duluan jalan ke depan dan yang lambat bisa di belakang. Rombongan pertama yang cepat tadi ditengah perjalanan terbagi 1 rombongan lagi yang sedang.
Akhirnya kita ada 3 rombongan. Rombongan cepat pukul 10 malam bisa sampai tepat sesuai prediksi rencana. Rombongan kedua pukul 12 malam dan rombongan terakhir pukul 1.40 dini hari. Hingga berganti hari.
Inilah perjalanan panjang dan seru sekali. Menikmati dan melihat pergantian secara jelas pergerakan matahari. Hampir 19 jam kami berjalan menjelajahi gunung tanggamus. Alhamdulillah sampai sudah ditenda. Lelah, letih dan sakit kaki mulai membersamai. Selera makan malam pun sudah tak ada, kami istirahat sebentar kemudian sholat dan langsung tidur melepas lelah.
Jum'at, 12 April 2019.
Wajah ceria bermunculan di wajah anak-anak karena sudah mau pulang dan turun, walaupun ada yang mau besok saja pulangnya karena masih capek. Ya setelah sholat subuh, evaluasi dan briefing turun membersamai. Inilah namanya refleksi memaknai perjalanan yang luar biasa. Anak-anak hebat yang berjiwa bersih, kuat dan berdoa hanya pada Allah dimudahkan dan mampu mendaki dan menurun dengan selamat. Alhamdulillah.
Hari terakhir ini kami memasak segala perbekalan kami tuk dihabiskan, kami makan bersama. Mereka dengan lincah memainkan segala alat masak yang ada baik siswa laki-laki maupun perempuan.
Memang seru dan asyik melihat anak 12 tahun yang sudah mandiri, menyiapkan perbekalan dan merapikan segala kebutuhannya walaupun ada 1-3 siswa yang masih belum tuntas tuk mengatasi problem sederhana dari dirinya. Di setiap aktivitas yang beragam akan mudah mengamati bakat anak.
Akhirnya setelah sarapan, packing dan beberes tenda kita pun upacara penutupan dan foto bersama. Pukul 08.50 kami pun turun menuju lokasi rumah penduduk yang menjadi pondok pendaftaran ketika hendak mendaki dan di situlah kita makan siang. Setelah sholat jumat maka kami pun pulang menuju sekolah. Alhamdulillah berjalan lancar dan Allah tahankan hujan saat kita mendaki dan setelahnya hujan menyapa ke bumi Lampung. Barakallah fiikum tuk perjalanan dan nikmat pembelajaran yang luar biasa.
-joulea-
|
Kelas Motivasi SM 9 dan SM 12Assalamualaikum, kegiatan kelas motivasi bersama dosen Itera yaitu Hafiz Budi F, Msc dan Dr. Sunarsih, MA. tema : kesiapan siswa dalam menghadapi era digital". Hafiz Budi, beliau adalah penerima beasiswa LPDP s2 dan s3 di prancis sekaligus pembuat start-up Angsur.id (bis langsung diakses). Sedangkan Dr. Sunarsih, MA beliau sebagai penggerak di bidang literasi, bisa di kunjungi di www.literasih.web.id.. semoga apa yang telah diberikan bisa menginspirasi siswa2, khususnya SM-9 dan SM-12..
20 Februari 2019 |
|
Program Live In SM 9 T.A 2018/2019SM kelas 9 mengikuti program Live In di Sungai Langka Village. Siswa SM kelas 9 membantu memanen buah kakao (cokelat) dan memberi makan ternak.
|